Appreciate Money

Sabtu kemarin, ada customer BayiBayiKu pakai jasa Party kita untuk ulang tahun pertama anaknya. Jatah tugas adalah menjemput mainan (karena yang bertugas nganter adalah Rainy). Mainan disini adalah: perosotan, bouncing castle, inflatable giant wheel, kolam bola berikut 3 karung bola, bubble machine dan play yard. Okelah, hajarr! Bawa pasukan yaitu Mijn Moeder, Mbak Endang dan Maritza.

Sampai disana, kita ber-empat mulai bekerja keras. Keras aslik. Parah. Keringetan menetes. Tentunya bekerja sesuai proporsi masing-masing yah. Mijn Moeder komando sementara Maritza ikut2an guling2 hihihi.

Yang paling susah itu ngempesin ini:


Gak pake alat/kompresor apapun. Cuman sebuah alat sederhana berupa jepitan kertas item dan tenaga kuda. Keringat menetes deras tapi Mbak Maritza tampak enjoy (sambil tetep keringetan) "Mi, aku dudukin yang ini Mimi buka bolongannya yah!" Dan begitulah kita bekerja sama selama hampir 2 jam. Sempat terbersit di benakku : Duile, ini untung sekeciprit aja kok ya begini amat yah perjuangannya? Lalu tiba2 sambil ngempes-ngempesin castle, menjadi bijak bestari di hadapan Mbak Maritza. "Nih, susah kan cari duit? Makanya Mbak Maritza harus hemat yah.." dan matanya berbinar. Wowww! I just taught Maritza how to appreciate money! Isn't that cool???

Another invaluable lesson is to help children understand where money comes from. In this day and age, children are watching as money comes out of a magical machine – put in a card, punch a few buttons and money appears. In reality, it comes from working, investing and saving. --> taken from here.

1 comments:

Sita said...

Hihihi pasti ini ngambil mainan di rumahku ya? Kata bapakku mobilnya sedan doang ya Mba? ya ampuun perjuangan banget si nata2 nya, mba rainy aja bawa terios uda full banget. Untung bisa masuk semua ya, hehehe

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
The disclose diary of mine © 2012 | Designed by Rumah Dijual, in collaboration with Buy Dofollow Links! =) , Lastminutes and Ambien Side Effects